Cerita Projek 1 oleh Nazwa

Projek pertama ini dimulai dengan perkenalan bersama kelompok yang telah ditentukan. Waktu itu aku masih ngerasa kesulitan buat bersosialisasi sama banyak orang karna hampir satu tahun aku diem dirumah aja. Aku juga awalnya kaget karna ada tugas projek ini😆😆 waktu pertama kali kumpul di kelas buat bahas projek pun, aku masih merasa canggung untuk sekedar ngobrol karena saat itu masih tingginya angka covid-19 jadi masuk sekolah tuh di sesi gitu yang bikin kita masih belum akrab satu sama lain. Tapi, sepanjang berjalan nya waktu, kita sekarang udah cukup akrab kok, malah kita sekarang jadi temen deket^_^

Di projek pertama ini, aku merasa bingung karena ini adalah kali pertama aku mengikuti hal seperti ini dan dapettugas kayak gini😆. Untungnya kebingungan ini mampu teratasi dengan bantuan dari pembimbing kelompokku. Dengan tema yang sudah ditentukan pihak sekolah yaitu "Kearifan Lokal" membuat kita memutuskan untuk memilih "Batik Khas Sukabumi" sebagai topik penelitian kelompok kita. 

Kita jadinya memilih dua toko batik untuk melakukan penelitian di projek ini yaitu Batik Lokatmala dan Batik Kenarie. Kita melakukan survey dan juga wawancara dengan pemilik toko tersebut. Beberapa kendala juga kita alami saat melakukan survey dan wawancara. Salah satu kendala nya adalah pemilik toko Batik Kenarie yang berhalangan hadir untuk diwawancarai. Untungnya kami memiliki solusi, yaitu dengan mewawancarai nya secara online dengan beliau. 

Untuk mewawancarai pemilik Batik Lokatmala saat itu cukup mudah karna ibu dari salah satu anggota kelompok kita itu teman dari pemilik batik lokatmala tersebut. Ada hal lucu nya loh hihi. Waktu kita mau ke tempat buat nge wawancarai pemilik Batik Lokatmala itu hujan nya gede bangett trus karna cuacanya agak kurang mendukung jadi kita ke rumah Mukhlis dulu kan, kita ngelanjutin nyusun hasil wawancara sama pemilik Batik Kenarie dan ibu nya Mukhlis itu menyediakan teh jahe dan puding vla gitu trus kita pada ambil puding nya kan tapi di tengah tengah kita lagi pada makan puding tuh Ramadika tiba tiba teriak gitu karna tenggorokannya panas trus abis itu ditanya kenapaa kan, katanya karna dia minum satu gelas teh jahe itu sekaligus makanya tenggorokan nya kerasa panas😭 disitu kita langsung pada ngakak pas denger alesan kenapa dia kepanasan😭😭😭 ada ada aja kan tingkahnya, gangerti lagi deh. Sampe sekarang pun kalo kita bahas kejadian itu kita masih pada ngakak. Itu yang seru dan jadi salah satu kenangan yang tidak terlupakan sih. 
 
Di projek kali ini aku juga ngerasain rasanya jadi orang yang sibuk😅. Tak jarang aku sampai di rumah saat matahari sudah hampir sepenuhnya tenggelam. Banyak cerita seru yang terjadi selama projek ini berjalan. Halangan dan rintangan yang terjadi membuatku belajar banyak hal dari projek ini. Kayaknya segitu dulu deh ceritanya, jangan lupa buat baca pengalaman temen temen ku juga yaa, sampai bertemu di cerita projek lainnya guys, see you 👋




Nazwa Dwi Salsaputri Mustaqim 
16 Juni 2022  

Cerita Projek 1 oleh Bilqis

    Halo, semuanya! Ketemu lagi sama aku Bilqis Jauhar An Nuri yang berperan sebagai Bendahara. Aku disini mau ceritain pengalaman aku selama projek ke-1

Jauh sebelum projek dimulai. Kelas kami bagaikan orang asing yang dipaksa satukan dengan wujud persatuan dalam pendidikan bernama kelas. Harapan yang tinggi dan besar bagai bentala saat itu, membayangkan betapa bingungnya memilih jurusan sejak dulu. IPA atau IPS menjadi perdebatan jangka panjang. Tetapi, aku ingat sekali saat itu, raut wajah kecewa para insan yang masih memiliki cita-cita setinggi harapan, seakan wujud kecewa itu sulit untuk diekspresikan kembali.

Maksudku, saat sekolah mengumumkan bahwa kurikulum saat itu berganti, kami semua tentu saja merasakan rasa kecewa yang muncul juga beban yang perlahan mulai tumbuh saat pengumuman pembuatan projek diumumkan setelahnya. Sebutan angkatan pertama dari kurikulum penggerak tentu saja menumbuhkan beban baru. Tidak ada gambaran, tidak ada motivasi, tidak ada yang dijadikan pencerminan. Aku yakin, karena gabungan dari faktor itu semua pula lah kami yang berkumpul dalam sebutan Kelompok 5 untuk projek sangatlah canggung.

Kecanggungan dan ketidak tahuan harus melakukan itulah yang membuat kelompok kami tertahan beberapa hari. Sudah lama siang dan malam terus berganti, kelompok kami belum melakukan perkembangan yang meningkat. Memang sulit saat berada dalam posisi yang mengharuskan mengerjakan sesuatu tanpa ajaran khusus dan harus menyelesaikannya dengan waktu singkat. Namun, tentu saja kelompok kami tidak akan terus diam seakan meminta bantuan pada Tuhan dan Alam. Saat kesadaran telah hadir kami segera bangkit dan kelompok kami mulai melakukan observasi.

Tema yang ditentukan sekolah untuk projek pertama yaitu "Kearifan Lokal", tentu saja sebelum kami berdiri mencari narasumber, kami berdiskusi tentang hal apa yang akan kami jadikan bahan dari laporan projek kami. Setelah diskusi panjang, kami memutuskan memilih topik "Batik Khas Sukabumi."

Yang kami pilih untuk melakukan wawancara dan dijadikan bahan laporan adalah Batik Kenarie dan Batik Lokatmala. Setiap hari kami berkumpul untuk membahas pertanyaan apa yang akan diberikan kepada narasumber. Persiapan lainnya dan waktu juga menjadi bahan diskusi kami. Setelah kami menentukan berbagai pertanyaan dan menentukan waktu yang pas, kami mendatangi narasumber berada dan mulai melakukan wawancara. Pada tahap wawancara memang ada sedikit kendala karena pemilik toko dari Batik Kenarie sedang ada halangan sehingga tidak bisa melakukan wawancara secara langsung. Kami memutuskan untuk mewawancarai pemilik toko Batik Kenarie secara online. Sementara untuk wawancara yang dilakukan bersama pemilik Batik Lokatmala untungnya tidak ada kendala atau masalah yang terjadi.

Hingga saat semua bahan telah dikumpulkan, kelompok kami segera menyelesaikan laporan. Kami memang sangat kewalahan, ditambah tuntutan revisi yang terus kami lakukan membuat kami harus bekerja kembali. Di saat itu pun pembimbing kami menyemangati dan membantu kami hingga kami mulai mencoba semuanya dengan lebih santai. Pada saat waktu pengumpulan semakin dekat, kami semua memaksa waktu kami untuk dihabiskan selama setengah hari bahkan lebih hanya untuk mengerjakan laporan. Semua kelelahan kami sungguh terlihat, namun kami sangat bangga dengan hasil dari kerja keras kami. Dari kerja keras kami lah, kelompok kami mendapat pujian untuk laporan projek kami dari pengawas yang menilai kami saat presentasi akhir.

Saat ini mungkin segitu dulu saja pengalaman yang aku bagikan pada saat pelaksanaan projek ke-1, aku akan sangat senang bila kalian menghargai kerja keras kami. Maka dari itu, mohon liat konten cerita dari yang lainnya juga ya~! Terima kasih banyak!

Salam hangat, Bilqis Jauhar An Nuri

15-06-2022




Cerita Projek 1 oleh Humaira (Part 1)

    Halo teman-teman! Aku Huma, seperti yang aku bilang di profil, kali ini aku bakal share pengalaman aku saat projek ke 1. 

    Hal pertama yang aku inget kalo membahas projek 1 itu pada awal ketemu teman-teman kelompok, disitu yang aku kenal baru beberapa orang karena awal masuk sekolah kami dibagi menjadi 2 sesi. Agak ragu kalo mau menyapa atau mengobrol sama mereka karena baru kenal, tetapi sekarang udah akrab kokk. Setelah akrab aku baru tau kalo temen-temen aku tuh orangnya lucu hihi😁.

    Hal ke dua yang aku inget itu saat pemilihan topik penelitian. Tema projek ke 1 sudah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu "Kearifan Lokal". Karena kami baru pertama kali ikut projek, kami jadi bingung harus gimana saat memilih topik untuk penelitian. Untungnya kami dibantu oleh pembimbing kami yaitu pak Uko. Setelah diskusi panjang bersama pembimbing akhirnya kami memutuskan untuk memilih "Batik Khas Sukabumi" sebagai topik penelitian. Setelah memilih topik, kami melakukan survey dan wawancara dengan pemilih toko batik yang kami kunjungi.

    Toko batik yang kami pilih untuk penelitian yaitu Batik Lokatmala dan Batik Kenarie. Dikarenakan pemilik toko Batik Kenarie berhalangan jadi kami melakukan wawancara online dengan beliau. Berikut ada beberapa foto dokumentasi saat kami melakukan wawancara.


(Dokumentasi wawancara dengan pemilik toko Batik Lokatmala yaitu ibu Fonna Melania)


(Dokumentasi survey toko Batik Kenarie)

    Untuk saat ini mungkin hanya segitu yang aku share saat projek pertama☺️. Tetapi karena pengalaman yang aku dapat sangatt banyak mungkin nanti aku bakal cerita hal-hal yang lain di part ke 2👀🤫. Tunggu kelanjutan dari aku yaa!! Jangan lupa liat konten cerita dari teman-teman yang lain guys. See you <3👋🏻👋🏻

-Humaira Harsya Syahida
11 Juni 2022

Cerita projek 1 oleh Maulida

Hallo teman teman!! Ketemu lagi nihh sama Maulida. Disini aku mau bercerita tentang pengalaman aku selama projek ke-1. Kalian mau tau gak sih keseruan apa aja yang udah aku jalanin?? Kalau mau Tau baca Sampai habis yahh.

Awal mula projek ini aku dan temen sekolompok masih canggung bangett, mungkin karena baru kenal yahh. (tapi sekarang udah enggak kok gais). Back to topic, projek pertama ini dimulai Pada Minggu ke- 4 bulan Oktober 2021 dan berakhir pada Minggu ke-2 bulan November 2021. Projek yang pertama itu penelitian yang bertema "Kearifan lokal" dan topik penelitian yang kami pilih adalah batik khas Sukabumi.

Langkah awal penelitian ini tentu saja kami memilih apa yang akan di teliti, Dan kami memilih batik khas Sukabumi sebagai penelitian projek pertama ini. Setelah memilih topik yang akan diteliti, kami menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pemilik toko batik yang akan dikunjungi. Tanggal 7 November 2021 kami melakukan wawancara dengan pemilik Batik Lokatmala Khas Sukabumi yaitu ibu Fonna Melania. Di bawah ini adalah dokumentasi saat kami melakukan wawancara.
Tidak hanya Batik Lokatmala, kami juga meneliti Batik Kenarie. Pada tanggal 11 November 2021 kami mengunjungi Batik Kenarie untuk wawancara dan dokumentasi, tetapi pemilik toko yaitu Ibu Irma Silvyani berhalangan hadir kami pun melakukan wawancara tersebut secara online. Walaupun wawancaranya dilakukan secara online kami tetap mendapatkan beberapa dokumentasi. 
Dokumentasi lainnya bisa kalian lihat di link dibawah ini yah!!

Nahh setelah kita melakukan wawancara kami langsung membuat laporannya nihh. Karena baru pertama Kali membuat laporan seperti ini kita kebingungan tetapi kita dibantu oleh bapak pembimbing kita yaitu pak uko. Walaupun agak kesusahan tapi seru banget lohh, aku jadi inget waktu itu bikin laporan sampe malem di rumah Huma🤣. Walaupun banyak suka duka nya alhamdulillah projek pertama ini berjalan dengan lancar.

Segitu dulu yah cerita pengalaman aku waktu projek pertama!! Jangan lupa liat konten cerita dari yang lainnya yah. Sampai jumpa lagi bye bye🖐️🖐️

- Maulida Wulan Naila Farhah
10 Juni 2022

Drs.H. Ujang Kosasih. M.Pd.

 


Halo teman-teman !! kenalin nih bapak Drs.H. Ujang Kosasih. M.Pd. Sebagai Pembina kelompok kami, Kami biasa memanggil beliau dengan panggilan pak Uko. Pak uko lahir di Sukabumi pada tanggal 12 Juli 1963.

Pak Uko itu sangat keren lohhh!! Beliau menjadi pembimbing yang keren karena bantuannya yang membantu kelompok kami mengerjakan dan menyelesaikan projek satu hingga projek ketiga ini. Beliau juga lulusan pendidikan S2 Jurusan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). 

Nah gimana? kerenn kan pembina kita!!. Kalau kalian bertemu dengan pak uko jangan malu-malu untuk menyapanya yahh, karena pak uko ini sangat baik lohh.

Segitu dulu perkenalan pembina kami. Nantikan cerita menarik selanjutnya di blog kita yah!!


- Maulida Wulan Naila Farhah 

6 Juni 2022

This Page Is Still On Progress